Senin, 13 Januari 2014

25 TAHUN INKUBATOR TKDN INDUSTRI DAN JASA KONTRUKSI INDONESIA

Paling tidak sudah 25 tahun regulasi TKDN dijalankan lewat peraturan menteri perindustrian dan peraturan pemerintah lainnya. Tujuannya adalah untuk membina agar industri dan jasa konstruksi nasional dapat tumbuh besar dan berperan di dalam negeri sendiri. Tetapi hukum ekonomi demi kepentingan ketahanan ekonomi nasional itu mutlak pertimbangan utama agar bangsa negara ini tetap dapat memberikan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya kepentingan industri dan jasa konstruksi. 

Regulasi TKDN tanpa tujuan ekonomi yang terukur akan menciptakan biaya ekonomi yang berat dan menghabiskan devisa negara untuk menghidupi bayi-bayi industri dan jasa konstruksi TKDN selama 25 tahun dan seterusnya. Saya mengagumi slogan Komisi Pemberantasan Korupsi mengatakan JUJUR ITU HEBAT. Karena ketidak-jujuran para teknokrat, insinyur, pengusaha, dan penguasa, akan membuat negara ini menuju kebangkrutan. Dampak krisis energi bahan bakar minyak yang membuat negara ini menjadi NET IMPORTER BBM pada tahun 2004, ini adalah sebenarnya kondisi titik-balik bahwa semua pihak harus segera tanggap beraksi mengevaluasi semua industri dan jasa konstruksi yang berkaitan dengan bahan bakar minyak. Permintaaan yang semakin tinggi akan BBM sementara pemerintah terus berhutang untuk membayar subsidi BMM, ini akan membuat berdarah-darah negara ini.

Kenapa China dapat memenangkan perdagangan global melawan raksasa Jepang, Eropa, dan Amerika, karena industri TKDN mereka tidak terus hidup dalam inkubator, tetapi industri mereka berusaha meraih standar produk dan standar pengujian internasional. Dengan standar produk dan standar pengujian yang diakui internasional, tentunya ini merupakan jalan untuk menembus pasaran global dunia, yakni diakui oleh dunia. Lantas kenapa industri nasional kita tetap dalam inkubator TKDN. Ada apa sebenarnya ? Seperti hal bangkrutnya industri nasional TKDN isolator keramik listrik tegangan menengah dan tegangan tinggi, dan tidak terbendungnya produk-produk ini dari China, sebenarnya ini anugerah bagi pengembangan jaringan kelistrikan indonesia. Seharusnya kapitalisme modal itu membuat kepentingan publik menjadi pemenang, inilah manfaat persaingan industri kapital. Alam ini sebenarnya memberi contoh yang baik seperti halnya dua raja hutan harimau bertarung dahsyat demi memperebutkan sang ratu harimau yang cantik atau dua ekor kijang jantan yang bertanduk demi sang ratu kijang yang mempesona.

Industri TKDN modul surya nasional kita akan bernasib sama dengan industri TKDN isolator keramik. Kenapa saya berani mengatakan demikian?? Karena inovasi sel surya ini terus berkembang cepat dalam ukuran per 6 bulan kemajuan riset teknologi dan negara China pasti akan terus mendominasi dengan harga yang semakin terjangkau dan kwalitas standar dunia. Kalau industri modul surya TKDN hanya bisa meraih standar SNI 04-3850.2-1995 lantas kenapa produk modul China bisa menembus standar internasional IEC 61730, IEC 61730, IEC 61701, TUV Rheinland, VDE, CE dan UL. Kalau produk China standar internasional ini mempunyai harga 50% dari harga produk TKDN kita, kenapa bangsa ini harus berdarah-darah melindungi bayi-bayi inkubator industri ini. Dalam 2 tahun ke depan harga modul surya internasional akan semakin turun seiring akan ditemukan teknologi baru sel surya yang efisiensi energi listriknya lebih tinggi.

Teknologi sel surya ini anugerah Tuhan YME ketika bahan bakar minyak dunia menjelang habis. Teknologi listrik tenaga surya ini semakin canggih dan terjangkau dengan hadirnya peran kapitalisme China yang akan menawarkan teknologi PLUG IN PLAY. Kalau bangsa kita tidak bisa memanfaatkan dengan baik dan malah menghambat dengan regulasi TKDN, maka kepentingan publik yang emergensi akan energi listrik akan terhempas. Jangan lupa negara kita ribuan pulau, teknologi PLUG IN PLAY pembangkit listrik tenaga surya seharusnya menjadi pilihan utama pengganti PLTD diesel yang tersebar.      

                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar